BOLEHKAH UMAT BUDDHA MEMUJA DEWA-DEWI TRADISI? SEBUAH KAJIAN PENTING BERDASARKAN PERSPEKTIF BUDDHA DHAMMA

  • Arya Whisnu Karniawan STAB Dharma Widya Tangerang
Keywords: Agama Buddha, Tradisi, Pemujaan, Dewa-Dewi

Abstract

Berkembangnya ilmu pengetahuan agama Buddha di Indonesia memunculkan pro dan kontra dalam menyikapi berbagai masalah, salah satunya pemujaan dewa-dewi Kelenteng di dalam Vihara. Terdapat segelintir orang yang menganggap bahwa tradisi pemujaan dewa-dewi bernafaskan Kelenteng tidak sejalan dengan agama Buddha. Hal ini sendiri tentunya menimbulkan keresahan dan kebingungan tersendiri di kalangan umat Buddha. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mencari tahu apakah praktek menjalankan tradisi pemujaan kepada dewa/ dewi keagamaan non-Buddhis diperbolehkan/ tidak diperbolehkan dalam agama Buddha serta mencari tahu apakah pelaksanaan tradisi dapat menyebabkan kemerosotan dalam agama Buddha? Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif kepustakaan. Pengumpulan data dengan mengutip dari Tipitaka/ Tripitaka dan sumber lain. Validitas data menggunakan pararelitas Mahapadessa, Teknik analisis data menggunakan verthesen dan interpretasi. Hasil penelitian adalah agama Buddha sendiri tidaklah bersikap antipati terhadap tradisi-tradisi non-Buddhis yang ada. Agama Buddha, dalam perkembangannya tidak berupaya untuk merusak pelaksanaan tradisi-tradisi, adat-istiadat, dan budaya yang ada. Dalam hal tradisi pemujaan, Sang Buddha sendiri tidak pernah menunjukkan sikap antipati terhadap altar-altar pemujaan kuno non-Buddhis yang ada. Beliau sendiri mengajarkan perilaku pemujaan terhadap altar-altar tradisi, dan Beliau tidak pernah mengatakan pelaksanaan tradisi pemujaan adalah salah. Sedangkan penyebab Dhamma dan Vinaya lenyap adalah bukan karena pelaksanaan tradisi dan pemujaan altar non Buddhis, melainkan karena sikap tidak hormat kepada Buddha, Dhamma, Sangha itu sendiri dalam segala aspeknya, yaitu mempelajari, mempraktikkan, dan menembus Dhamma yang telah dipelajari. Ketika Dhamma tidak akan dipelajari dan diajarkan dengan baik, hal ini mengarah kepada kemunduran dan kehancuran Dhamma itu sendiri.

References

Bhagavant. 2015. Buddhisme di Indonesia Zaman Orde Baru Oleh Bhagavant. https://bhagavant.com/buddhisme-di-indonesia-zaman-orde-baru diakses pada 29 Juni 2022 14.20 WIB.
Dhammacitta. 2009. Khotbah-khotbah Panjang Sang Buddha Digha Nikaya. Diterjemahkan dari judul asli “The Long Discourse of the Buddha A Translation of Digha Nikaya” oleh Maurice Walshe, Wisdom Publication–Boston 1995. Jakarta. Dhammacitta Press.
Dhammacitta. 2010. Samyutta Nikaya Khotbah-Khotbah Berkelompok Sang Buddha Buku 1. Diterjemahkan dari judul asli “The Connected Discourses of the Buddha A Translation of the Samyutta Nikaya” oleh Bhikkhu Bodhi, Wisdom Publication – Boston 2000. Jakarta. Dhammacitta Press.
Dhammacitta. 2010. Samyutta Nikaya Khotbah-Khotbah Berkelompok Sang Buddha Buku 2. Diterjemahkan dari judul asli “The Connected Discourses of the Buddha A Translation of the Samyutta Nikaya” oleh Bhikkhu Bodhi, Wisdom Publication – Boston 2000. Jakarta. Dhammacitta Press.
Dhammacitta. 2010. Samyutta Nikaya Khotbah-Khotbah Berkelompok Sang Buddha Buku 5. Diterjemahkan dari judul asli “The Connected Discourses of the Buddha A Translation of the Samyutta Nikaya” oleh Bhikkhu Bodhi, Wisdom Publication – Boston 2000. Jakarta. Dhammacitta Press.
Dhammacitta. 2013. Khotbah-khotbah Menengah Sang Buddha Majjhima Nikaya Bagian Satu. Diterjemahkan dari judul asli “The Middle Length Discourse of the Buddha A Translation of Majjhima Nikaya” oleh Bhikkhu Bodhi dan Bhikkhu Nanamoli, Wisdom Publication – Boston 1995. Jakarta. Dhammacitta Press.
Dhammacitta. 2013. Khotbah-khotbah Menengah Sang Buddha Majjhima Nikaya Bagian Dua. Diterjemahkan dari judul asli “The Middle Length Discourse of the Buddha A Translation of Majjhima Nikaya” oleh Bhikkhu Bodhi dan Bhikkhu Nanamoli, Wisdom Publication – Boston 1995. Jakarta. Dhammacitta Press.
Dhammacitta. 2015. Anguttara Nikaya Khotbah-Khotbah Numerikal Sang Buddha Jilid 1. Diterjemahkan dari judul asli “The Numerical Discourses of the Buddha A Translation of the Anguttara Nikaya” oleh Bhikkhu Bodhi, Wisdom Publication – Boston 2012. Jakarta. Dhammacitta Press.
Dhammacitta. 2015. Anguttara Nikaya Khotbah-Khotbah Numerikal Sang Buddha Jilid 2. Diterjemahkan dari judul asli “The Numerical Discourses of the Buddha A Translation of the Anguttara Nikaya” oleh Bhikkhu Bodhi, Wisdom Publication – Boston 2012. Jakarta. Dhammacitta Press.
Dhammacitta. 2015. Anguttara Nikaya Khotbah-Khotbah Numerikal Sang Buddha Jilid 3. Diterjemahkan dari judul asli “The Numerical Discourses of the Buddha A Translation of the Anguttara Nikaya” oleh Bhikkhu Bodhi, Wisdom Publication – Boston 2012. Jakarta. Dhammacitta Press.
INDONESIA TIPITAKA CENTER (ITC). 2008. VINAYA PITAKA VOLUME I (SUTTAVIBHANGA). Medan. Penerbit Indonesia Tipitaka Center (ITC).
INDONESIA TIPITAKA CENTER (ITC). 2012. VINAYA PITAKA VOLUME II (SUTTAVIBHANGA). Medan. Penerbit Indonesia Tipitaka Center (ITC).
INDONESIA TIPITAKA CENTER (ITC). 2019. VINAYA PITAKA VOLUME IV (SUTTAVIBHANGA). Medan. Penerbit Indonesia Tipitaka Center (ITC).
J. Supandi, Cunda. 2004. DHAMMAPADA. Jakarta. Penerbit Vidyāvardhana Samūha.
Kaelan. 2005. METODE PENELITIAN KUALITATIF BIDANG FILSAFAT. Yogyakarta. Penerbit Paradigma.
Kaelan. 2010. METODE PENELITIAN AGAMA KUALITATIF INTERDISIPLINER. Yogyakarta. Penerbit Paradigma.
Kaelan. 2012. METODE PENELITIAN KUALITATIF INTERDISIPLINER BIDANG SOSIAL, BUDAYA, FILSAFAT, SENI, AGAMA, DAN HUMANIORA. Yogyakarta. Penerbit Paradigma.
Karniawan, Arya. 2020. Dharmaguptaka Bhikṣu Pratimokṣa. Diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia oleh Arya Karniawan. https://aryakarniawan.blogspot.com/2020/04/dharmaguptaka-bhiksu-pratimoksa.html. Diakses pada 29 Juni 2022 16.30 WIB.
Sugiyono. 2016. CARA MUDAH MENYUSUN SKRIPSI, TESIS, DAN DISERTASI. Bandung. Penerbit Alfabeta.
SuttaCentral. 2017. Sutta Nipāta. Diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia oleh Indra Anggara https://suttacentral.net/snp8.1/id/anggara. Diakses pada 29 Juni 2022 16.08 WIB.
SuttaCentral. 2017. Sutta Nipāta. Diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia oleh Indra Anggara https://suttacentral.net/snp5.18/id/anggara. Diakses pada 29 Juni 2022 16.10 WIB.
SuttaCentral. 2017. Udāna. Diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia oleh Indra Anggara https://suttacentral.net/ud1.7/id/anggara. Diakses pada 29 Juni 2022 16.12 WIB.
Published
2022-06-30
How to Cite
Karniawan, A. (2022). BOLEHKAH UMAT BUDDHA MEMUJA DEWA-DEWI TRADISI? SEBUAH KAJIAN PENTING BERDASARKAN PERSPEKTIF BUDDHA DHAMMA. JURNAL PENDIDIKAN BUDDHA DAN ISU SOSIAL KONTEMPORER (JPBISK), 4(1), 1-8. https://doi.org/10.56325/jpbisk.v4i1.70
Section
Articles